“gimana hari ini, cinta?” tanya jisung untuk awali sesi telpon mereka malam ini.
“sepi...” jawab chenle. “papi cepet pulang...” lanjutnya.
terdengar kekehan ringan dari seberang sebelum chenle dengar balasan dari jisung, “iyaa, lusa papi pulang.”
“kangen banget tau, udah berapa hari aku pake kaos papi terus,” cerita chenle sambil menarik selimutnya lebih tinggi.
“besok papi pulang dipuk-puk yaa,” kata jisung dengan senyum lebarnya di sana.
“iya!” balas chenle antusias.
“kamu udah punya ala kok masih kayak anak smp sih,” kata jisung geli.
“mana ada!” seru chenle yang buat tawa jisung lepas begitu saja.
“udah deeh, sana bobook,” perintah jisung kemudian.
“pengen digitarin tapi kamunya nggak ada gitar,” kata chenle lesu.
“besok ya, sunny? gummy-nya kerja dulu,” ujar jisung.
“huum... yaudah aku bobok ya?”
“okee, lusa jemput gum ya?”
“iya.”
“good night, sweetie. i love you.“
“i love you more.“